Agen Sabung Ayam Online – Mengetahui Lebih Jauh Tentang Ayam Ketawa dan Ayam Balenggek
Ayam ini memiliki nama yang unik. Bukan hanya orang saja yang dapat tertawa, tetapi ayam juga dapat melakukannya. Tidak heran jika unggas yang satu ini mendapatkan nama ayam Ketawa. Suara kokoknya sangat menyerupai seperti suara orang yang sedang tertawa.
Pada jaman dahulu ayam ini dipelihara dan dikembangkan oleh para bangsawan di kerajaan Bugis, Sulawesi Selatan. Ayam Ketawa merupakan simbol status sosial dan budaya bagi bangsawan dahulu kala yang pantang menyerah, gagah berani dan sukses.

Secara fisik, unggas yang juga disebut Ayam Jantan dari Timur ini hampir sama dengan ayam kampung biasa. Mulai dari ukuran tubuh, bentuk tubuh, gerak-gerik dan warna-warni bulunya mirip dengan ayam kampung. Perbedaannya, ayam Ketawa telah dapat berkokok sejak berumur tiga bulan.
Tapi untuk beberapa orang yang baru pertama kali mendengarnya, suara kokok ayam Ketawa ini lebih mirip dengan burung perkutut.
Ayam Ketawa ini memiliki 3 jenis, yaitu:
Gretek, merupakan ayam Ketawa yang mampu mengeluarkan suara orang ketawa dengan jarak antara suara tertawa cepat saat berkokok.
Gaga, merupakan ayam Ketawa yang interval suara ketawanya lambat dan terputus seperti hampir berhenti bersuara namun masih tetap berlanjut.
Dodo, merupakan ayam ketawa yang kokoknya menyayat hati pendengarnya. Untuk kamu yang suka memelihara dan mengembangbiakkan ayam, sangat dianjurkan untuk memelihara ayam ini. Karena ayam ini mudah sekali dipelihara dan tahan terhadap berbagai jenis cuaca.
Ayam Balenggek
Ayam Balenggek atau biasa disebut dengan kokok balenggek ini merupakan salah satu ayam lokal yang berasal dari Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Kata balenggek dalam bahasa masyarakat minang memiliki arti yaitu irama bertingkat. Berdasarkan informasi yang Juragan Ayam dapatkan, ternyata kokok dari ayam jantan ini mempunyai ciri khas irama yang bertingkat dari 3 sampai 12 lenggek.
Umumnya kokok ayam terdiri atas 3 bagian, yaitu pada bagian depan tengah dan akhir atau biasa lenggek kokok. Ayam kampung misalnya, ayam tersebut memiliki kokok yang terbagi atas empat suku kata. Kemudian suku kata yang terakhir lebih panjang dari tiga suku kata sebelumnya.
Namun hal tersebut justru berbeda dengan ayam balenggek yang kokoknya terdiri dari 6-15 suku kata.